Investigasi
Murid
Kecanduan Optimis, Mengapa Tidak?
(Karya:
Akbar Rahmada M )
Apakah Anda selalu percaya diri akan
berhasil saat menghadapi suatu
pekerjaan? Jika ya, berarti itu bagus dan akan berdampak positif bagi diri Anda.
Banyak diantara kita yang menganggap keberhasilan dapat diperoleh dengan bekerja keras dan berdoa. Hal
itu benar, namun sebaiknya untuk memaksimalkan kesuksesan yang akan diperoleh
mari tambahkan kata optimis dalam kamus kehidupan kita.
Tentu sudah tidak asing bagi kita
dengan kata optimis. Hampir setiap hari mendengar kata ini. Inggris Oxford Dictionary
mendefinisikan optimisme sebagai memiliki "harapan dan keyakinan tentang
masa depan atau hasil yang sukses dari sesuatu;. Kecenderungan untuk mengambil pandangan
positif atau penuh harapan" Kata ini awalnya berasal dari optimal Latin,
yang berarti "terbaik." Menjadi optimis, dalam arti khas kata, pada
akhirnya berarti satu mengharapkan hasil terbaik dari situasi tertentu. Hal ini
biasanya disebut dalam psikologi sebagai optimisme disposisional. op.ti.mis
menurut kamus Bahasa Indonesia yaitu orang yg selalu berpengharapan
(berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal. Suatu kata yang sederhana
namun berjuta makna. Apa saja dampak positif yang dapat kita peroleh dengan
optimis? Mengapa kita harus optimis? Apabila kita tidak bisa menanamkan optimis
dalam diri sendiri, apa yang akan terjadi? Mari kita bahas satu persatu.
Optimis
sangat berkaitan dengan percaya diri
Jika kita berbicara optimis maka
tidak akan terpisahkan dengan percaya diri. Saat terbenak kata “aku pasti bisa”
secara otomatis akan muncul sebuah kobaran semangat dalam diri kita yang dapat
mengeluarkan asap berupa percaya diri.
Contoh sederhana yang dapat
menjelaskan kalimat diatas yaitu suatu kondisi dimana kita akan menghadapi
ulangan harian ataupun ulangan semester. Apabila kita mempunyai persiapan
sebelum ujian dan kita dapat optimis maka saat mengerjakan kita akan percaya
diri dapat mengerjakan semua soal dengan lancar, baik, teliti, serta
mendapatkan nilai yang memuaskan. Namun tidak menutup kemungkinan rasa percaya
diri akan tenggelam karena menghadapi suatu hal. Jika kita sangkut pautkan
dengan contoh diatas yaitu apabila kita sudah siap, dan optimis namun kita
teringat kompetitor untuk mendapatkan nilai bagus sangat ketat. Mungkin kita
akan merasa “minder”. Jangan khawatir kita dapat mengusir rasa minder dalam
diri kita, dengan cara berdoa. Melakukan komunikasi dengan Allah dapat
menyebabkan diri kita tenang. Hal ini menyebabkan rasa “minder” akan pergi.
Maka dari itu usaha keras, berdoa, dan optimis harus seimbang, untuk mencapai
kesuksesan yang luar biasa.
Hindarkan
kata terlalu yang dapat meracuni diri kita.
Optimis itu baik, namun terlalu
optimis mengakibatkan overdosis. Saat mempunyai rasa optimis dalam diri kita
namun tersisip kata “terlalu”, kekecewaan yang sangat mendalam akan menghampiri
apabila kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan. Namun apabila kita
mempunyai rasa optimis sedangkan tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, rasa
kecewa mungkin ada, tapi yang akan
muncul kadarnya lebih sedikit dibandingkan dengan terlalu optiimis. Hilangkan
kata terlalu dalam aktivitas sehari-hari.
Pesimis
akan membawa penyakit psikologis.
Banyak tugas dan ujian membuat
sebagian murid lebih bersemangat namun tidak sedikit yang merasa bosan, malas
belajar, bad mood serta menarik diri dari pergaulan di sekolah karena
banyaknya tugas dan ujian. Pernakah mengalami hal seperti itu? Jika ya,
berhati-hatilah karena Penyakit pesimis sedang menjalar di dalam diri anda.
Sebagian sumber menyebutkan bahwa
bad mood, bosan, malas belajar/bekerja, adalah salah satu tanda depresi. Tapi
jangan resah, bimbang dan takut, karena hampir semua orang pernah mengalami hal
itu.
Mengatasi hal itu cukup mudah, namun
harus benar-benar berawal dari diri sendiri. MOTIVASI, sebuah penawar dari
hal-hal negatif seperti hal-hal diatas. Kita akan lebih bersemangat apabila
diri kita mempunyai motivasi yang kuat, karena hal inilah salah satu bahan
bakar untuk menjadikan kita lebih bersemangat. Jadi jangan biarkan diri kita
lemah karena pesimis.
Ibnu
Sinna, tokoh islam yang luar biasa.
Tidak ada kata tidak mungkin. Itulah
yang terlintas dalam pikiran kita saat membaca biografi dari Ibnu Sinna.
Ibnu sinna dilahirkan di Persia (uzbekistan) beliau dikenal
sebagai “bapak kedokteran modern”. Mungkin dari kita terkejut saat mendengar
Ibnu Sinna menulis 450 buku yang mayoritas di bidang filosofi dan kedokteran.
Bahkan karyanya yang terkenal Qanun fi Thib menjadi rujukan bidang kedokteran
selama berabad-abad. Banyak yang mengira menulis satu buku saja sulit apalagi
450 buku. Untuk murid-murid yang ingin menulis buku , Ibnu Sinna bisa menjadi
tokoh yang memotivasi diri dan memunculkan optimis untuk menghasilkan karya yang
luar biasa, jangan merasa diri kita tidak mampu sebelum dicoba. Mari kita
wujudkan mimpi kita yang sangat tinggi dengan melakukan suatu hal yang nyata,
karena mimpi tidak akan menjadi kenyataan sebelum ada kesadaran diri untuk
mewujudkannya.
Chairul
Tanjung merubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.
Kemiskinan bukanlah suatu hal yang
membuat penghalang untuk menjadi sukses. Dengan kerja keras, disiplin, tekun
serta optimis dapat merubah suatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Tidak asing bagi kita mendengar
tokoh ini. Dalam buku yang berjudul Chairul Tanjung si Anak Singkong menjelaskan
kehidupan beliau mulai dari orang yang tidak diperhintungkan, menjadi seseorang
yang diperhitungkan. Majalah Forbes di bulan Maret 2012 mengeluarkan daftar 1.226
orang terkaya di dunia, 17 diantaranya adalah orang Indonesia. Chairul Tanjung
termasuk dalam daftar tersebut urutan ke-634 dengan kekayaan pribadi 2 miliar dollar AS.
Tidak ada penghalang yang tidak bisa
dilalui, Semakin besar penghalang maka semakin besar kesuksesan dibaliknya. Mari
kita budayakan optimis dalam diri kita untuk menjadi pribadi yang sukses. Hal
ini dibarengi dengan kerja keras serta doa kepada Allah SWT. Semangat dan
pantang menyerah menjadi sebuah rantai yang tidak terpisahkan. Jangan cepat
menyerah saat menghadapi masalah. Berpikirlah positif bahwa segala masalah
mempunyai hikmah dibaliknya. Untuk mendaki tangga kesuksesan, mari kita kecanduan
optimis bersama.
Fakta Lapangan
Berikut ini adalah data yang diambil
berdasarkan kuisioner.
1. 1. Apa
yang anda rasakan saat akan menghadapi ujian?
2. Mungkinkah orang
bisa suskses tanpa optimis?
3
3. Bagaimana anda memunculkan rasa optimis pada diri sendiri?