Dihujani Konflik
Hai sobat, berjumpa sama gue lagi di
hunian pengetahuan, baru pertama kali masuk categories whisper zone ini? Apakah
mungkin beberapa pembaca agak sedikit kaget? di zone ini, gue lebih nyantai
bahasanya enggak kayak di zona pengetahuan lain yang formal banget gitu
bahasanya dan enggak membahas tentang analisis
disini. Oh iya gue di zona ini ingin membahas seputar beberapa hal yang ada
kaitannya dengan rutinitas ataupun kata mutiara yang bener-bener gue rasakan.
Saat kita dihadapi suatu masalah
tapi bingung gitu gimana menyelesaikannya? Enaknya ngapain ya? Tidur? Ambil aja
kantong plastik masukin masalahnya kedalem, dibuang, bereskan? * Gubrak.com,
enggak gitu, maksud gue gini lo sobat, banyak banget rutinitas kita, entah itu
di rumah, sekolah, ataupun di lingkungan sosial kita. ya, kalau masalahnya
dateng satu-satu sih enggak papa, tapi kalau semuanya barengan dateng, rame
pula kayak antri di pom bensin gimana? Hadeh… enggak bisa bayangin. Memang sih,
hidup ini penuh kejutan tapi gimana gitu rasanya kalau ada masalah tapi enggak
tau dari mana kita bisa menyelesaikan masalahnya, okay gini nih singkat
ceritanya, apa yang loe rasakan kalau menghadapi suatu problem kayak gini:
Pagi-pagi
bangun, pertama kali yang kedengeran di indra pendengaran itu omelan dari
nyokap, “ harus belajar, inget tugas.” Konflik
batin langsung nyerang, kita mikir di pikiran kayak gini sambil lihat embun
pagi, “Pusing banget, gue udah belajar masih aja diomelin, anak se gede ini tau
kok kewajibannya apa, ngrasa kayak enggak dipercaya gini gue, padahal udah
jelas lo pengennya gue tuh bahagiain ortu, tapi enggak usah dikomando kayak
latihan baris berbaris juga udah tau kok. Bisikan hati dateng sambil bilang, “
Lakukan apa yang terbaik buat hari ini, buktikan kepada dunia jika kamu sangat
berarti.”
Enggak
cukup di rumah, di sekolah temen yang paling kita percaya menyudutkan dengan
berbagai ragam cara, entah itu tidak sesuai dengan keinginannyalah, apa itu
enggak mau dikalahinlah, tau enggak? Kita tu sebagai sahabat pasti melakukan
yang terbaik untuk sesama, tapi kenapa malah dipikirin sok banget gitu? Capek ya rasanya? Udah gini aja konfliknya? Belom
masih ada lanjutannya.
Bicarain
konflik sebagian dari kita mungkin menghubungkan kemasalah sahabat, kali ini
masalah yang bab ke dua, kita punya sahabat tapi enggak tau kenapa rasanya aneh gitu, kita
udah percaya kepadanya kalau kita itu menganggepnya baik, tapi? Dia malah
enggak bisa menerima kita. ditambah kita enggak tau sampai kapan dia bakal
kayak gitu. Nyesek sih pasti, tapi masak kita tetep stay aja di kondisi suram
ini? Ya enggaklah…
Gue
baru nemuin payung yang bisa dibuka untuk jadi peneduh waktu kita dihujani
konflik, mengutip dari apa yang dikatakan William Shakespeare “Semua
hambatan dalam pelatihan istimewa ini adalah untuk menjadi lebih istimewa.” Waktu
gue baca kata-kata ini dari sebuah buku, satu hal yang pengen gue ralat dari
kamus pikiran gue yang udah salah
kaprah, ternyata semua masalah atau hambatan kita ini itu untuk
menjadikan kita lebih istimewa. Coba bayangkan aja kalau kita hanya diliputi
pelangi kebahagiaan? enak sih melihatnya,
terus kalau hujan tiba? kita enggak bisa melakukan apa-apa? basah
kuyupkan? Bayangkan kalau kita begini…
Kita
dihujani konflik yang begitu besar, tapi kita yakin kalau enggak ada badai
yang abadi. So, kenapa kita harus takut untuk membuka payung kita, mencoba
bertahan untuk menghadapi badai itu, atau mencari tempat peneduh, kalau udah
badai selesai, apa yang kita lihat? Pelangi yang kita tunggu sebagai lambing kebahagiaan.
Kita
seharusnya bersyukur kepada Maha Penyayang, Dia membimbing kita untuk menjadi
pribadi yang kuat dalam menghadapi
badai, bukan menjadi pribadi yang senang terbuai dengan banyaknya keindahan dan
kenyamanan semata. Mulai sekarang, kalau sobat dihujani konflik, jadikan
semuanya sebagai kebahagiaan untuk menyambut pelangi yang akan kita lihat.
Memang susah menjalaninya, yang penting kita yakin semua ini akan menuntun kita
kepada jalan yang lebih baik.
1 komentar:
Bagus kak ;) , dibalik semua itu pasti ada rencana yang indah dariNYA. ;)
Posting Komentar