Perisai Ejekan Seperti Berlian Dalam Tempat Sampah
Sakit hati jika
di ejek oleh teman atau kerabat bukanlah suatu hal yang menurut sebagian orang
dianggap enteng. Kan itu masalah harga diri kita? mau di injak-injak orang? Mau
jadi keset? Namun terdapat suatu makna jika kita mau bersabar. Ingatlah tidak
semua sampah selalu negatif atau tidak penting. Bukankah sampah organik dapat
menjadi kompos, dan sampah plastik yang diolah dengan teknologi bisa menjadi
minyak, Karena sampah yang menurut kita tidak berguna bisa saja terdapat
bongkahan berlian yang tercecer.
Rasa ingin membalas orang-orang yang
telah menghina kita pasti selalu terbesit pada benak kita. Emosi yang sudah
mencapai jutaan ton menumpuk dalam hati, siap meledak berhamburan untuk
menangkis seluruh hinaan yang ditujukan kepada kita. Apakah dengan pembalasan
tersebut dapat memuaskan hati kita? pasti hal tersebut membuat kita teta tidak
nyaman. Bagaimana cara untuk tetap bersabar meskipun dalam keadaan marah?
A.
Ingatlah bahwa ejekan bisa menjadi kritikan yang membangun buat
kita.
Sebelum kita mau membalas ejekan yang
dilemparkan kepada kita, alangkah baiknya mau berpikir apakah itu dapat dijadikan
koreksi bagi kita, ataukah hanya ejekan yang meruntuhkan sikap kepercayaan diri
sendiri alias sebuah ejekan yang destruktif? Jika memang ejekan tersebut dapat
merubah kita menjadi lebih baik maka harus cepat berbenah dari suatu hal yang
menurut kita menyakitkan. Namun jangan lupa juga harus teliti untuk membedakan
mana yang bisa membuat diri kita lebih baik atau malah membuat diri kita hancur
berkeping-keping jika terus memikirkannya. Seperti wright bersaudara pencipta
pesawat terbang pertama kali yang diejek orang lain yang mengatakan wright
bersaudara gila karena ingin terbang layaknya seekor burung. Namun, mereka bisa
membuktikan bahwa mereka benar-benar bisa menciptakan alat yang membuat mereka
terbang. Bukankah ejekan yang mereka terima bisa membuat meraka bangkit? Maka
dari itu jangan mudah putus asa jika kita diejek oleh orang lain atas karya atau
keinginan yang memang baik, dan inovatif.
B.
Orang yang mengejek kita belum tentu orang lebih baik dari kita.
Apakah orang yang mengejek kita pasti lebih baik dari kita? jawabannya
tentu tidak. Kita bisa menganggap orang yang selalu mengejek kita adalah orang
yang tidak bermutu karena hanya mengolok kelemahan orang lain sedangkan mereka
tidak berpikir bahwa mereka juga memiliki kelemahan layaknya manusia biasa.
Tidakkah mereka berpikir kelemahan mereka juga bisa dikuak, dan apakah mereka
yang mengejek kita akan tetap tegar? Mereka pasti tertunduk lesu dan tidak
dapat berkata-kata sedikitpun tentang kelemahan. Maka dari itu janganlah kita gegabah untuk
mengolok oranglain sebelum kita paham kelemahan kita sendiri.
Banyak
orang yang tidak bisa mengapresiasi kemampuan yang dimiliki orang lain. Mereka
hanya bisa tertawa dan menunjukan kelamahan orang lain. Jika mereka ditantang
untuk melakukan hal yang lebih baik dari kita mereka hanya bisa berucap bahwa
orang tersebut dapat melakukan lebih baik dibandingkan dengan kita namun hal
tersebut salah. Kenyataanya mereka
bagaikan bunga yang layu yang pantas untuk dibuang begitu saja. Apa yang mereka
ucapakan hanyalah bualan untuk menutupi kekurangan yang dimiliki.
C.
Jangan pernah mundur untuk menampilkan yang terbaik meskipun kita
diejek.
Intelektual dan
bakat orang pasti berbeda-beda. Tidak mungkin kita memaksa orang lain untuk
sama dengan kita. Saat ingin menilai bakat dan inetelektual serata karya orang
lian maka kita harus paham apa yang telah dibuatnya. Bukan hanya bisa memandang
secara klasik lantas mengkritik habis-habisan tanpa ada solusi untuk
menjadikannya lebih baik.. Mengkiritik orang itu sah-sah saja namun harus ada
jembatan solusi untuk mengantarkan lebih baik. Bukan hanya mengkritik namun tidak ada saran untuk menjadikan orang
yang kita kritik lebih baik, jika itu terjadi sama saja mengejek orang tanpa
tau diri.
Mengenai karya atau
bakat yang kita miliki lantas diejek oranglain jangan lah itu menjadikan
rambu-rambu yang menyuruh kita berhenti begitu saja untuk meneruskan dan
mendalami bakat atau karya yang ingin kita tampilkan. Selalu percaya diri untuk
menjadi yang lebih baik bukan menjadi pribadi yang lemah karena takut diejek.
Lemahnya seseorang bukan berawal dari ketidak bisaan namun kelamahan akan
menjadikan kita selalu menjadi pribadi yang mudah menyerah apabila kita
berhenti untuk mencoba. Mari kita terjang badai ejekan dengan menampilkan
karya, bakat, serta intelektual yang kita miliki. Jangan pernah menyerah untuk
menampilkan yang terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar