Berita seputar MAN Kota Kediri 3
UJIAN SEMESTER BUKAN HANTU YANG PERLU DITAKUTI
(by: Akbar Rahmada Maulana)
Ujian tiba, seluruh murid bersiap untuk menghadapinya.
KEDIRI – MAN Kota Kediri 3 akan melaksanakan ujian semester gasal pada tanggal 3 Desember 2012. Semua murid menyiapkan ujian ini dengan semaksimal mungkin. Persaingan untuk memperebutkan peringkat satu di kelas maupun paralel bertambah seru. Beragam persiapan untuk menghadapi ujian telah disiapkan jauh hari.
Tidak ada kata tidak mungkin, jika kita berusaha keras dan berdoa untuk mendapatkan suatu hal yang kita inginkan. Inilah sebuah kalimat yang dapat menemani murid MAN Kota Kediri 3 untuk lebih semangat dalam menyambut ujian semester. Waktu yang diperlukan untuk menempuh ujian semester yaitu sembilan hari. Beberapa anak mungkin senang karena ujian ini dapat mengukur sampai dimana tingkat kepahaman mereka tentang materi pelajaran yang diterima baik di dalam maupun diluar kelas. Namun juga ada sebagian anak yang menganggap ujian semester layaknya memasuki rumah yang tidak berpenghuni dan penuh hantu.
Setiap murid mungkin mempunyai kesulitan disalah satu bidang pelajaran. Tidak dipungkiri apabila anak kesulitan dalam belajar akan merasa malas untuk mempelajari bidang mata pelajaran tersebut. Salah satu penyebab kesulitan yang dialami murid bisa jadi karena kekurangan refrensi yang dibaca atau murid tersebut tidak menyukai cara pembelajaran oleh bapak/ibu guru. “ Banyak murid yang lapor pada saya tentang keluhan terhadap mata pelajaran yang dihadapi, karena tidak suka metode pembelajaran salah satu guru” tutur salah satu guru Bimbingan Konseling.
Tahun ini, ujian semester dilakukan serentak di Kediri. Pembuatan soal juga dilakukan bersama guru-guru se-kota Kediri, sesuai bidang pelajaran masing-masing. Dampak buruk dari hal ini yaitu terjadinya kebocoran soal dikalangan murid. Namun hal ini bisa dinetralisir apabila guru memberi pengertian kepada murid, bahwa kejujuran yang paling penting ditekankan saat ujian berlangsung “ Jangan merendahkan diri sendiri hanya karena ingin mendapat nilai baik dengan cara mencontek, jika kalian berhak mendapat nilai baik, itu karena usaha keras kalian, bukan karena mencontek.” tutur Ibu Ajeng Agustin saat menutup jam pelajaran TIK kelas X- RMBI di ruang laboratorium. Dari sini kita mengetahui bahwa proses untuk mendapatkan nilai yang baik dengan jujur lebih bermartabat, dibandingkan mendapat nilai baik karena cara yang salah seperti mencontek atau mencari bocoran soal.
Motivasi sangat diperlukan untuk mencapai suatu kesuksesan. Tanpa motivasi, ibarat makan sayur tanpa garam. Untuk menghadapi ujian semester kali ini, murid MAN Kota Kediri 3 mempunyai semangat untuk mendapat nilai baik, salah satu tujuannya yaitu membanggakan orang tua, mendapatkan Universitas yang baik. “ Saya ingin mendapat nilai baik karena ingin berpresrasi, sehingga orang tua bahagia, tidak lupa saya juga ingin mendapat universitas yang baik.” Tangkas Risma murid MAN Kota Kediri 3 Kelas XI – RMBI. Siwi pemenang juara 3 putri lingkungan ini menambahkan, sesulit apaun soal yang dihadapi nantinya dia akan berjuang untuk mendapat nilai terbaik.
Untuk seluruh siswa, ujian semester gasal ini akan berpengaruh pada penerimaan mahasiswa baru jalur undangan. Untuk mendapatkan kesempatan emas ini, murid harus berjuang sekuat tenaga untuk meraih prestasi semaksima mungkin. Persaingan yang ketat harus menjadi perhitungan bagi siwa- siswi yang ingin mendapatkannya. Kompetisi bukan hanya antar murid dalam satu sekolah, namun seluruh SMA/MAN di Indonesia. Peraturan untuk mendapatkan Universitas favorit ini bisa jadi berubah. Pada tahun 2010 dan 2011, murid yang bisa didaftarkan secara online yaitu yang memperoleh peringkat sepuluh besar di kelas. Namun pada tahun 2012 terjadi sedikit perubahan yaitu, selain peringkat sepuluh besar, peserta yang mengikuti jalur ini harus mendapatkan nilai minimal sama dengan KKM sekolah. Dari sini kita mengetahui bahwa betapa pentiingnbya usaha keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
Saat jam istirahat, menjelang ujian semester. Banyak tempat yang dikunjungi murid untuk mengisi waktu istirahat ini. Selain kantin, Perpusatakaan menjadi incaran siswa-siswi yang haus akan ilmu. “ Pengujung perpusatakaan bertambah dua kali lipat menjelang ujian berlangsung. Mayoritas mereka membaca buku pelajaran sebagai referensi tambahan” kata salah satu petugas perpustakaan MAN Kota Kediri 3. Ini adalah sebuah kebudayaan yang perlu dilanjutkan. Mengisi otak dengan ilmu lebih berguna dari pada hanya menghilangkan lapar di kantin.
Kita harus yakin bahwa ujian yang akan dihadapi akan mudah. Tidak lupa etika serta moral saat mengerjakan ujian harus tetap diperhatikan. Apa yang didapatkan murid saat ujian telah usai adalah buah yang berasal dari pohon yang telah ditanamnya. (ak)
