Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Ads 468x60px

http://hunianpengetahuan.blogspot.com/

Social Icons

Featured Posts

RSS

Hujan Masalah


Dihujani Konflik



            Hai sobat, berjumpa sama gue lagi di hunian pengetahuan, baru pertama kali masuk categories whisper zone  ini?  Apakah mungkin beberapa pembaca agak sedikit kaget? di zone ini, gue lebih nyantai bahasanya enggak kayak di zona pengetahuan lain yang formal banget gitu bahasanya dan enggak  membahas tentang analisis disini. Oh iya gue di zona ini ingin membahas seputar beberapa hal yang ada kaitannya dengan rutinitas ataupun kata mutiara yang bener-bener gue rasakan.

            Saat kita dihadapi suatu masalah tapi bingung gitu gimana menyelesaikannya? Enaknya ngapain ya? Tidur? Ambil aja kantong plastik masukin masalahnya kedalem, dibuang, bereskan? * Gubrak.com, enggak gitu, maksud gue gini lo sobat, banyak banget rutinitas kita, entah itu di rumah, sekolah, ataupun di lingkungan sosial kita. ya, kalau masalahnya dateng satu-satu sih enggak papa, tapi kalau semuanya barengan dateng, rame pula kayak antri di pom bensin gimana? Hadeh… enggak bisa bayangin. Memang sih, hidup ini penuh kejutan tapi gimana gitu rasanya kalau ada masalah tapi enggak tau dari mana kita bisa menyelesaikan masalahnya, okay gini nih singkat ceritanya, apa yang loe rasakan kalau menghadapi suatu problem kayak gini:

Pagi-pagi bangun, pertama kali yang kedengeran di indra pendengaran itu omelan dari nyokap, “ harus belajar,  inget tugas.” Konflik batin langsung nyerang, kita mikir di pikiran kayak gini sambil lihat embun pagi, “Pusing banget, gue udah belajar masih aja diomelin, anak se gede ini tau kok kewajibannya apa, ngrasa kayak enggak dipercaya gini gue, padahal udah jelas lo pengennya gue tuh bahagiain ortu, tapi enggak usah dikomando kayak latihan baris berbaris juga udah tau kok. Bisikan hati dateng sambil bilang, “ Lakukan apa yang terbaik buat hari ini, buktikan kepada dunia jika kamu sangat berarti.”

Enggak cukup di rumah, di sekolah temen yang paling kita percaya menyudutkan dengan berbagai ragam cara, entah itu tidak sesuai dengan keinginannyalah, apa itu enggak mau dikalahinlah, tau enggak? Kita tu sebagai sahabat pasti melakukan yang terbaik untuk sesama, tapi kenapa malah dipikirin sok banget gitu?  Capek ya rasanya? Udah gini aja konfliknya? Belom masih ada lanjutannya.

Bicarain konflik sebagian dari kita mungkin menghubungkan kemasalah sahabat, kali ini masalah yang bab ke dua, kita punya sahabat  tapi enggak tau kenapa rasanya aneh gitu, kita udah percaya kepadanya kalau kita itu menganggepnya baik, tapi? Dia malah enggak bisa menerima kita. ditambah kita enggak tau sampai kapan dia bakal kayak gitu. Nyesek sih pasti, tapi masak kita tetep stay aja di kondisi suram ini? Ya enggaklah…

Gue baru nemuin payung yang bisa dibuka untuk jadi peneduh waktu kita dihujani konflik, mengutip dari apa yang dikatakan William Shakespeare “Semua hambatan dalam pelatihan istimewa ini adalah untuk menjadi lebih istimewa.” Waktu gue baca kata-kata ini dari sebuah buku, satu hal yang pengen gue ralat dari kamus pikiran gue  yang udah salah kaprah, ternyata semua masalah atau hambatan kita ini itu untuk menjadikan kita lebih istimewa. Coba bayangkan aja kalau kita hanya diliputi pelangi kebahagiaan? enak sih melihatnya,  terus kalau hujan tiba? kita enggak bisa melakukan apa-apa? basah kuyupkan? Bayangkan kalau kita begini…

Kita dihujani konflik yang begitu besar, tapi kita yakin kalau enggak ada badai yang abadi. So, kenapa kita harus takut untuk membuka payung kita, mencoba bertahan untuk menghadapi badai itu, atau mencari tempat peneduh, kalau udah badai selesai, apa yang kita lihat? Pelangi yang kita tunggu sebagai lambing kebahagiaan.

Kita seharusnya bersyukur kepada Maha Penyayang, Dia membimbing kita untuk menjadi pribadi yang kuat dalam  menghadapi badai, bukan menjadi pribadi yang senang terbuai dengan banyaknya keindahan dan kenyamanan semata. Mulai sekarang, kalau sobat dihujani konflik, jadikan semuanya sebagai kebahagiaan untuk menyambut pelangi yang akan kita lihat. Memang susah menjalaninya, yang penting kita yakin semua ini akan menuntun kita kepada jalan yang lebih baik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ujian Nasional hanya menjadi beban nasional



Ujian Nasional Hanya Menjadi Beban Nasional



Education is very important for all countries in this world especially Indonesia. However, There is something wrong in our education system. That is National Examination, which is use to know the ability of students but it abused to do negative things, for instance cheating during the test, teacher who educated people and should teach a good thing but one of them help the students to cheat. On the other hand, national examination in 2012 delayed because of the tasks were not completed. Yet, in some regions, students do that examintaion in the evening.  How could it be?

National Examination is not the best way to know the ability of students. We can see the other countries which is have a good education system, for example USA. Students over there have a good responsibilty to get education, they believe that score is not everything, what they can get from education is the first attention for them.

Examination which is held in  national scale is not suitanble, because students and teachers only focused how to get a good score. In our law, that is clear what is the purpose of education, one of them we have a good moral. The question for it, Do we do not do anything when national examination are abused by some students? Moreover, in some regions, teachers help the students to get the answer of national examination by sent a message. National examination should be abolish, because it is not sustainable for our country. There are billion ways to know the ability of students, and the important thing that we should remember, Score is not everything, but how to applicate the education that we got is the first thing that we should give attention.         

Pendidikan menjadi suatu hal yang penting bagi kemajuan Indonesia baik dibidang intelektual maupun moral, namun saat Ujian Nasional yang dicanangkan pemerintah menjadi ajang untuk mencetak generasi yang tidak jujur mau dibuat apa negara kita ini kedepan?

Banyaknya praktek mencontek, kebocoran kunci jawaban serta pembiaran ketidak jujuran saat ujian berlangsung menjadi akar budaya yang bermasalah, bahkan disalah satu acara talk show ternama di Indonesia, guru yang memperjuangkan kejujuran dibenci oleh kepala sekolah dan dimutasi dengan alsan yang mengada-ngada, selain itu oknum guru yang mencanangkan kepada siswanya untuk mencontek saat ujian berlangsung, membuat pikiran kita ini bertanya suatu hal, mengapa negara kita yang luar biasa ini harus ternodai dengan ketidak jujuran.

Kemungkinan koruptor handal terlahir dari kesuksesan mereka berlaku tidak jujur saat Ujian Nasional berlangsung. Selain itu hal yang paling ironis yang bisa kita ketahui yaitu saat pemerintah mensosialisasikan character building, namun beberapa oknum guru di daerah terlibat langsung untuk membantu muridnya mencontek. Sebenarnya siapakah yang perlu ditanamkan character building, murid atau guru, masih menjadi tanda Tanya bagi kemajuan pendidikan kita.

Dilain sisi adanya ujian ini membuat murid berorientasi belajar untuk mendapatkan nilai, bukan untuk mendapatkan kepahaman atas materi yang didapatkan dan  diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.  Mari lihat negara lain yang maju tanpa ada Ujian Nasional, seperti Amerika yang kuat dan tetap menjadi negara super power tanpa adanya ujian yang diadakan tahunan dan berskala nasional ini, tampaknya Ujian Nasional bukanlah jalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan pemerintah perlu mencari jalan lain guna mengembangkan intelektual masyarakat kita kelak yang berbasiskan karakter serta tidak hanya teori namun juga aplikasi yang nyata.

Mari kita lihat pendidikan berdasarkan perpektif dibidang hukum:
Dalam pasal 1 Bab 1 ayat 1  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pertanyaan yang bisa kita ajukan dengan bagian hukum yang ditebali diatas yaitu:
Apakah dengan adanya Ujian Naisonal bisa menciptakan murid yang memiliki spiritual kegamaan?  Padahal sesuai fakta, murid yang tidak mencoteki dibenci oleh temannya, bahkan beberapa oknum guru menyuruh siswa siswi yang pandai  untuk menconteki siswa lain. Inikah potret pendidikan kita? Baik oknum guru maupun oknum murid dapat bekerjasama untuk mendapatkan nilai yang baik dengan cara yang “haram”.

Bagaimana mungkin seseorang murid memiliki kepribadian yang baik jika sistem pendidikan kita diimbangi dengan sebuah kultur budaya mencontek ataupun koordinasi “hitam” menjelang Ujian Nasional?   

Kecerdasan dan akhlak mulia diperoleh dari pendidikan yang berproses bukan berasal dari ujian yang ditempuh hanya beberapa hari saja. Mungkinkah siswa cerdas ditentukan hanya menjawab 50 soal saja? Sedangkan yang kita ketahui terdapat berbagai macam kecerdasan, seperti kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan spiritual dan masih banyak yang lain. Apakah dengan tiga hari disertai soal yang hanya terbatas untuk intelektual saja bisa menunjukkan indikator siswa tersebut cerdas?   Sangat terburu-buru jika kita menjadikan hasil ujian nasional sebagai penunjuk murid berprestasi.

Dalam pasal 3 bab 2 UU No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas dijelaskan fungsi pendidikan nasional sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mengembangkan kemampuan peserta didik yang diuji dengan sebuah ujian nasional tidak bisa menjadi pertanggungjawaban yang jelas, karena kemampuan memerlukan waktu untuk bisa menjadi keahlian dan untuk mengembangkannya tidak bisa diuji hanya dengan beberapa soal pilihan ganda saja. Bukankah sudah jelas bahwa pendidikan membutuhkan suatu tindakan aplikatif yang nyata. Bagaimana dengan ujian yang didewa-dewakan sekarang? Bukankah sudah jelas bahwa ujian tersebut hanya sebatas pertanyaan yang berorientasi kepada teori belaka, dan tidak mengarahkan siswa kepada jenis  analisis?

Bertanggungjawab menjadi sebuah topik yang perlu menjadi sorotan utama pada masalah ini. Siswa dan guru dituntut untuk mendapatkan nilai moral yang baik, namun apakah terealisasi di lapangan? Hampir setiap tahun dunia pendidikan mendengarkan kebocoran soal atau pelaksanaan ujian yang tidak sesuai dengan harapan. Lebih-lebih cara yang digunakan beberapa oknum siswa dan guru untuk menempuh kesuksesan dalam Ujian Nasional layaknya mekanisme lingkaran setan koruptor. Tersistematis dan terencana, bahkan untuk mendapatkan kunci jawaban oknum siswa hanya membayar Rp 100.000,00 untuk satu kunci jawaban. Mungkinkah negara ini bisa mencerdaskan kehidupan bangsa jika Ujian Nasional tetap menjadi ajang retorika belaka?     

Sudah lama beberapa kalangan akademisi pendidikan tidak mensetujui adanya ujian ini, namun, mengapa hingga saat ini pemerintah bersikukuh untuk tetap mempertahankannya?
                                                                                                      
Pada pasal 8 Bagian ketiga hak dan kewajiban masyarakat Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas disebutkan Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.  
Jelas kita sebagai masyarakat memiliki hak untuk merencanakan suatu sistem pendidikan nasional yang baik, dan mengkritisi kebijakan pemerintah untuk mengevaluasi program pendidikan. Kami, Rakyat Indonesia berharap pemerintah khususnya Menteri Pendidikan bisa menciptakan pendidikan yang aplikatif serta mempertimbangkan peniadaan Ujian Nasional.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Real Glory


Eid Ul Fitr, The Glory Day For All people


   
      Thirty days all muslims in this world were doing their fasting, when Ramadhan month came.  Stars and all creatures show their gladness. Adult, teenagers, and children compulsory fasting together. We have already wait this moment for a long time. Eid ul fitr is more than a tradition, this is a soul  which is make earth became so calm and peaceful. Glory day is not a destination, but the real purpose is how to be better human in all aspects. Sometimes we feel tired and bored with all of our activities, in Ramadhan we should be more patient than the other time. This is like a bridge for muslims. If we can pass Ramadhan perfectly not only glory but also we will find a huge kingdom in our hearth. It is so beautiful for human to see many flowers in their compassion after we pass it.


          There are some cultures in Indonesia when Eid ul fitr came, for example back to the provenance region, visit all people surround us, eat traditional foods, and absolutely pray Id together. In Indonesia when it happens our country will have a holiday time. And For all students was delightful because they have spare time to go to their grandmother’s home even it is so far. Additionally, There are many happiness share in this day, That’s why glory days for muslims are waited. One day before Eid ul fitr came, if we want to see in the sky, we can look firework. It was like new year but specific different. Do you know what is the differentiate each other?  Radiance day, a month which is faithful and joy are mix together. Eid ul fitr is much better than new year.



          As we know, now days the amount of muslims in the world are increasing. This will spread positive culture from the south pole to the north pole. When we are talking about holy and faithful, This majesty days looks like so many diamond fall from the sky, It is like rainy day. On the other hand, some people who are not muslim still can celebrate this month. A marvelous thing that is when we were praying id, there no social stratification. Even you are a king and rich people, all of us have the same place to pray together. Glory days for all people indicates that there are no discrimination in Islam. However, in my country right now, there are many conflicts, as a youth I feel sad. We can see, Syiah, Closing church in west java, and the other case, in mass media exposed many times. There are some question that we should answer. They know all people enjoy with serenity condition, don’t they? But why they still make a conflict? It was not wise if we want to burn a fire in the water. It means that, all of the case which is appear in the surface is useless for a enhance circumstance. There is a moment for our nation to get a felling in their mind for “harmony”. That is by understanding that Eid ul fitr is the time to be better human. It is not a tradition, but the real glory which is we should  defend a good thing and apply it to daily activities.

Writer : Akbar Rahmada M

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Journey In My life


Proposal hidup


Saya, Akbar Rahmada Maulana seorang pelajar,
          Tuhan sangat adil dalam menciptakan manusia, saya adalah manusia yang tidak dapat diimitasi maupun ditiru dengan  teknologi secanggih apapun. Saya lahir pada tanggal 5 Desember 1996. Saya senang mempunyai keluarga yang peduli dengan anak-anaknnya.Meskipun keluarga saya tidak punya sawah puluhan hektar, dan  mobil seharga ratusan juta,  keluarga saya bisa menyekolahkan dua anaknya setinggi  langit. Kakak saya telah lulus dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dari fakultas bahasa dan seni (FBS) jurusan Business English, dan sekarang bekerja di Bank BRI di Surabaya, Jawa Timur, sedangkan saya sedang menuntut ilmu di Madrasah Aliyah Negeri Kediri 3.
         
          Di masa kanak-kanak saya selalu diperhatikan dan dididik, banyak hal yang diajarkan oleh orang tua saya, dan harus ditaati, salah satunnya harus sarapan, dan tidur siang, meskipun saya membujuk  sampai nangis agar tidak tidur siang ataupun sarapan untuk bermain dengan teman sebaya,  tetapi ibu  akan selalu menghadang dan menyuruh saya melakukan 2 hal tersebut.
         
          Saat saya masih belajar di taman kanak-kanak ibu selalu menunggu karena apabila ditinggal sendiri pasti saya akan menagis sejadi-jadinnya. Pernah suatu waktu, disaat mengikuti pelajaran ibu menunngu diluar bersama ibu-ibu yang lain, beberapa menit kemudian entah ada kekuatan telepati ataupun sejenisnnya,  saya keluar tanpa izin dan mencari beliau. Namun tidak ada, dan saya langsung menangis.  Tidak ada satu orangpun yang dapat menenangkan hati saya, ibu guru yang saat itu mengajar kebingungan. Apabila saya menangis tidak ada satu orangpun yang dapat membuat hati saya tenang, suasana akan berubah bagaikan telah terjadi gempa bumi dan tsunami yang dahsyat. Kira-kira empat puluh lima menit kemudian ibu datang menghampiri saya, tangisan  yang membuat  bencana alam di kelas saya yang dahsyatpun berhenti.
         
          Ketika belajar di SD ibu dan ayah selalu memberikan buku pengetahuan seperti tokoh penemu, dan buku biogarfi, serta buku cerita dua bahasa, Bhs. Indonesia-Bhs.Inggris. saya senang membacannya. Meskipun dalam membaca saya tidak urut.  Ada suatu kejadian dan dari siinilah awal hoby saya muncul. Pada waktu itu saya masih kelas 1 SD, saat membaca buku cerita bilingual  ( Bhs.Indonesia-Bhs.Inggris) kebingungan hinggap dibenak, mulai dari bagaimana membacannya, hingga arti dari teks yang saya baca, meski sudah berusaha tetapi saya masih bingung, akhirnnya saya meminta bantuan kakak untuk membacannya. Kalimat demi kalimat dibaca kakak dan saya merasa senang serta memperhatikannya, ketika teks berbahasa inggris dibaca, kebingungan kembali menyerang namun ada suatu ketertarikan untuk tetap mendengarkan. Barulah setelah teks bahasa Indonesia dibacakan saya baru memahami isi bacaan tersebut.
         
          Membaca dan menulis sudah sangat saya senangi mulai dari kecil. Karena saya suka menulis sejak kelas 2 SD dan puncaknnya kelas 5 SD, apabila di tugaskan untuk membuat karangan saya terbiasa membuat panjang, saya ditunjuk oleh guru saya, untuk bergabung dalam kelompok anak berprestasi, ada banyak kelompok disini, ada kelompok bidang matematika, IPA, IPS, dan bahasa Indonesia. Saya bergabung dalam kelompok bahasa Indonesia, karena saya dipilih disini karena unggul dibidang menulis. Saya Unggul dalam menulis bukan berarti saya yang terbaik dari segala yang terbaik, tetapi unggul saat itu. Sampai sekarang saya merasa perlu mendalami hobby saya tentang menulis ini.
         
          Dikelas  3 SD mulailah orang tua saya mengajak saya untuk bergabung disalah satu lembaga yang mengajari berbahasa inggris, awalnnya saya tidak bisa apa-apa sebelum masuk. Pertama kali saya masuk terdapat rasa minder, karena hampir semuannya sudah lancar dalam berbicara. Ditempat saya belajar bahasa Inggris tersebut tidak ada yang boleh berbicara bahasa Indonesia,semua anak dan guru diwajibkan berbicara bahasa Inggris apabila berbicara bahasa Indonesia maka aka ada hukumannya. Awalnnya saya merasa kesulitan, namun dengan adannya budaya kedisiplinan untuk berbahasa Inggris, maka waktu demi waktu membuat saya bisa berbicara bahasa Inggris.
         
          Pertama saya belum bisa memenangkan perlombaan yang diadakan oleh beberapa lembaga, tetapi setelah saya belajar di MTs beberapa perlombaan dapat saya menangkan, salah satunnya jaura 1 pidato Bhs. Inggris se kota Kediri, juara 3 debat bahasa Inggris se kota Kediri, dan juara harapan 1 pidato bahasa Inggris di RSBI SMAN 2 Kediri.  Alhamdulillah, saat di MAN 3, saya bisa mengharumkan Madrasah Aliyah dengan  menjadi juara 2 debat Bhs. Inggris, dan menjadi Best speaker tingkat se- Karisidenan Kediri. Namun hasil yang saya peroleh tidak semudah melempar batu disungai, tetapi banyak perjuangan yang saya lakukan.  
         
          Salah satu kegiatan yang dilakukan di MTs yang dapat membuat saya berpacu untuk mengharumkan nama sekolah saya, sekaligus agama tercinta dan tidak dapat ditukar oleh apapun meskipun berlian termahal di alam semesta. Kegiatan tersebut adalah English Camp yang diadakan ketika saya duduk dikelas 2 SMP. Kegiatan ini terdapat beberapa lomba, yaitu lomba resume( lomba membuat ringkasan dan presentasi dari penjelasan yang dijelaskan oleh tutor ), lomba penampilan bakat bisa membaca puisi, menyanyi, drama, bercerita, dan lomba yang terakhir yaitu lomba membuat yel-yel, semua perlombaan ini dilaksanakan dengan berbahasa Inggris. Di perlombaan terdapat beberapa kelompok yang telah dibagi oleh tutor untuk saling berkompetisi dalam perlombaan tersebut. Kelompok saya bernama Star team. Saat perlombaan dimulai sayalah yang ditunjuk untu mewakili kelompok Star team. Perasaan grogi dalam hati pasti ada, Dari 3 perlombaan, Alhamdulillah saya menjadi juara 1 lomba resume (membuat ringkasan dan presentasi), serta juara 1 lomba penampilan bakat. Dari sinilah saya mengasah terus pengetahuan tentang bahasa Inggris.  Dan akhirnnya saya bisa menjadi juara dibeberapa perlombaan.
         
          Pada tahun 2012 Alhamdulillah saya lulus dari Madrasah Tsanawiyah Kediri 2 dengan predikat sangat memuaskan.  dengan hasil yang memuaskan, dan  sekarang saya menjadi murid  MAN   Kota Kediri 3 kelas RMBI (Rintisan Madrasah Berbasis Internasional). Di sekolah ini saya  akan mengembangkan bakat menulis saya, serta mendalami pembalajaran dalam bidang bahasa Inggris.

          Pada tahun 2013, Ahamduillah saya mendapatkan beberapa gelar juara yaitu: Juara 2 Debat Bahasa Inggris serta The best speaker English debate dalam dies natalis SMAN 1 Kediri se Karisidenan Kediri, Juara 2 Pidato Bahasa Inggris Dies Natalis SMK PGRI 2 se Kota Kediri,  Finalis membaca puisi MGMP Bahasa Indonesia se-Kota Kediri, Juara 1 Pidato Bahasa Inggris PORSENI MA se Kota Kediri , Juara 3 Pidato Bahasa Inggris Tingkat Nasional dalam English Parade FIA Universitas Brawijaya Malang, Medali emas pidato Bahasa Inggris PORSENI MA se-Jawa Timur, serta Juara 1 Debat Ilmiah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga tingkat se-Jawa Timur.
         
          Pada tahun 2014 saya berharap lulus sebagai wisudawan berprestasi, dan akan melanjutkan kuliah di Universitas Airlangga (UNAIR) jurusan Hubungan Internasional (HI) atau Hukum. Di Universitas Airlangga ini saya berharap sudah mempunyai beberapa novel inspiriatif.

Saya berharap bisa menjadi Diplomat. Semoga cita-cita saya bisa terkabul Amin.  

                 
               
                   
               
               

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Conjuring


Resensi Film
The Conjuring

Genre : Horor
Produksi : A Warner Bros
 Sutradara:  James Wan.
             Penulis    : Chad Hayes, Carey W. Hayes.
  Camera (Technicolor, widescreen): John R. Leonetti
  Editor     : Kirk Morri
         Music     : Joseph Bishara


Hai sobat, Udah enggak sabarkan nonton the conjuring? Thriller yang membuat kita penasaran dari film ini saat ada clap di lemari dan ruangan bawah tanah, membuat semua orang yang menonotonnya bertanya-tanya. Gimanasih alur  dari cerita ini? Baik mari kita bahas film ini.

Film yang disutradai oleh Jams Wan ini menceritakan kembali sebuah cerita horor berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh pasangan suami istri yang tinggal didalam suatu rumah yang baru mereka tinggali. Tidak disangka rumah yang menjadi idaman mereka setelah berlibur di pantai menjadikan hidup mereka tidak tenang. Diawali dengan kejadian aneh, jam yang ada di setiap rumah mati tepat pukul 03.07 am. Awalnya mereka mengira jam tersebut mengalami benturan, namun kejadian aneh itu terulang dihari berikutnya.

Suasana semakin mencekam saat seorang ibu, vera bermain hide and clap dengan anaknya. Dia mendengar tepukan tangan dari dalam lemari, dia mengira telah menemukan anaknya namun, tidak disangka saat penutup matanya dibuka tidak ada seorangpun didalam lemari pakaian itu. Lalu seketika anaknya muncul di belakangnya. Dengan wajah yang keheranan, siapakah yang bertepuk dalam lemari pakaian tersebut?

Suasana rumah semakin tidak kondusif saat dimalam harinya anak-anak dari Lorraine, menjerit ketakutan karena ada yang menyeret kakinya dari tempat tidur, hingga ibunya sendiri mendengar tawaan anak kecil yang dikira anaknya ternyata setelah dicek di kamar, semuanya sudah tertidur, hingga mendengar pigura yang jatuh serta pecah berantakkan.


Film ini semakin klimaks saat alur cerita semakin  mencekik suasana, yaitu saat proses rit pelepasan diri dari setan yang merasuki Lorraine yang dibantu oleh pasangan suami istri cenayang terkenal. Serta diperkenalkan penonton dengan boneka Anabella.

 Sound effect dari film ini dikerjakan dengan baik, sehingga membuat penontonnya terbawa alur seolah-olah mengalami apa yang  dirasakan oleh pemerannya.  Dari segi suasana yang ditampilkan dalam film yang ditulis oleh Chad Hayes dan Carey W Hayes ini telah berhasil menyeret kedalam ketakutan semua yang menyaksikkannya sehingga teriakan dalam gedung theater tidak terelakkan.

Diakhir film ini terdapat dokumentasi foto-foto yang membuktikan kepada penonton bahwa cerita ini memang diangkat berasal dari kisah nyata. Sehingga membuat penonton berkesan.

(resensi by: Akbar Rahmada M)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Movie is my best friend


Nonton Film Pelepas Kesal Setelah Beraktivitas

          Seminggu penuh melakukan aktivitas apakah anda merasa bosan dan tidak bersemangat?  Apalagi kalau nonton pas liburan gini pasti seru. Film bisa menjadi solusi untuk semua kepekikan aktivitas kita. Banyak genre film yang bisa  dilihat mulai dari Action/ petulangan, komedi, horor, drama percintaan, komedi romantis, science fiction, dan masih banyak lainnya. Tidak ada salahnya kita menyisihkan sebagian uang untuk menonton film. Sebaiknya saat ingin pergi ke bioskop memerhatikan waktu dan kesempatan agar tidak menganggu aktivitas lain. Tidak efektif apabila kita  mengorbankan waktu yang seharusnya produktif bagi kita namun menjadi terbuang sia-sia karena terlalu santai dengan film yang kita tonton.





          Tidak bisa dipungkiri di zaman yang serba mudah, dan canggih, film menjadi media hiburan yang menyenangkan. Dari kuisioner yang telah dibagi, fakta lapangan menunjukan 48,24%  sebagai penyuka film, 48, 24% yang lain menjaab kadang-kadang, sedangkan yang tidak menyukai  film hanya 3,52%, dengan ini kita dapat menyimpulkan penyuka film lebih tinggi dibandingan jumlah yang tidak menyukai film.
         
             Pembuatan film sekarang sudah menggunakan teknologi yang modern, Semakin spektakuler suatu alur cerita dan pemanfaatan teknologi yang digunakan maka akan semakin banyak penggemarnya. Buktinya, kita bisa mengetahui beberapa film yang sukses karena menggunakan alat yang canggih saat pembuatannya, contohnya The Lord of The Rings, Avatar, serta Harry Potter.     Sebagai penonton yang baik kita juga harus selektif saat menonton film, tidak sedikit yang mengandung SARA, menyebarkan fitnah, bahkan menimbulkan kontravensi yang menyebabkan kekacauan. Tidak bijaksana apabila kita nonton film hanya untuk kepuasan belaka. Semua tergantung dari kepribadian masing-masing untuk menentukan film yang akan ditonton, lebih baik menonton yang bisa diambil hikmah atau manfaat untuk di aplikasikan dalam aktivitas sehari hari dari pada hanya sekedar menikmati alur cerita setelah itu hilang tidak berbekas sama sekali.
         
               Nonton juga bisa menjalin persahabatan semakin kokoh, yaitu dengan pergi ke bioskop bersama teman satu kelas, bahkan kita bisa reunian dengan melakukan kegiatan ini. Namun tidak sedikit yang ingin menonton film dirumah dengan cara menyewa ataupun menunggu tayangan di TV. Option terakhir ini, menurut data paling tinggi dilakukan oleh anak-anak remaja (36,67%). Bahkan ada yang mengaku menonton film di rumah karena gratis.  Menurut anda apakah genre film yang paling diminati remaja? Romantis atau komedi? Jika Anda berpikir 2 hal tersebut termasuk yang diminati remaja, namun survey berkata lain. Film action menempati peringkat pertama (25,76%), science fiction ( 14,11%), Horor (12,88%), drama percintaan dan komedi romantis (12,27%).

          Film buatan dalam negeri dengan film luar mempunyai perbedaan, baik dari segi alur cerita, maupun pengembangan konflik. Film asing lebih dominan disukai remaja karena alur cerita yang menantang dan tidak monoton. Sebenarnya kita mempunyai beberapa film produksi dalam negeri yang berkualitas dalam segi nilai moral. Sebut saja Laskar Pelangi, serta Negeri 5 Menara, film berdasarkan novel yang ditulis A. Fuadi. Kesuksesan tersebut diperoleh karena mempunyai nilai moral yang dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukti ini diperkuat dengan fakta lapangan yang menunjukkan (59,09%) alur cerita membuat responden tertarik untuk menonton.





          Gak asyik kalau nonton cuman sendirian, pasti untuk mengobati rasa kesepian diperlukan teman untuk menjadikan suasana lebih ramai. Mayoritas remaja mempunyai kesukaan untuk menonton film rame-rame, sesuai dengan survey (61,72%). Apalagi saat kita nonton bareng denagn genre horor ataupun komedi, pasti saat lihat hantu di genre horor teriaknya kompak, jika mendengar perkataan ataupun perbuatan tokoh di film komedi pasti ketawa bareng-bareng.

          Nonton lebih enak mencari sahabat untuk menemani ataupun keluarga tidaklah masalah. Tidak sedikit dari kita yang banyak mengajak teman saat mau nonton. Presentasenya mencapai 60,22%. Sedangkan yang mengajak kakak/ adik,  dan ibu /ayah, pacar secara berturut turut  sebesar 31,82%, 4,55%, 3,41%.

          Nggak afdhol rasanya jika kita mau nonton tanpa disertai camilan. Banyak camilan yang bisa kita bawa untuk menemani kita nonton, mulai dari popcorn, kripik, cokelat, ataupun kacang. Nonton identik dengan popcorn namun dari data kripik dan kacang (31,12%) mengalahkan ketenaran popcorn (20,43%). Namun selera orang berbeda-beda ada, semua tergantung pilihan kita, yang terpenting dengan camilan tersebut kita bisa menikmati bahkan merasakan masuk dalam alur cerita tersebut.
         
Catatan: Responden terdiri dari murid MAN Kota Kediri 3   
         
         


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 menit belajar pengetahuan umum

RESENSI

3 Menit Belajar Pengetahuan Umum
Penulis : Kim Seok-Ho
Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer
Tahun terbit : 2006
Tebal buku : 193 halaman
Kota terbit : Jakarta


Pengetahuan suatu hal yang sangat diperlukan untuk semua orang. Bukan hanya orang dewasa namun anak-anak juga wajib mendapatkan pengetahuan. Waktu yang paling cepat untuk mendapatkan pengetahuan adalah saat masa anak-anak dan remaja, karena diwaktu itu kita masih dalam usia produktif. Buku ini dibuat untuk menambah pengetahuan dengan cara yang menyenangkan. Kita dapat menambah pengetahuan dengan waktu yang singkat. Banyak benda di sekitar kita yang telah diciptakan manusia puluhan tahun yang lalu, namun tidak sedikit diantara kita yang tidak tahu siapa penemunnya. Buku ini dapat membantu semua orang untuk  mengetahui nama penemu benda disekitar kita.Seperti pepatah yang sering kita dengar, “ tak kenal maka tak sayang”, dengan mengenal nama penemunnya kita dapat menghormati jasa-jasa beliau karena dengan penemuannya hidup di masa kini  menjadi serba mudah untuk melakukan berbagai hal.
         
          Buku ini tidak hanya membahas tentang tokoh penemu, tetapi juga membahas tentang tubuh kita, dan lingkungan. Masalah tubuh kita banyak mengundang pertanyaan, seperti “mengapa kita bisa cegukan?, mengapa kita punya sidik jari?, mengapa kita bermimpi?” dan masih banyak lagi. Pertanyaan tersebut dapat kita cari jawabannya dibuku ini. Yang tidak kalah penting yaitu mengenai lingkungan. Banyak hal-hal yang kita anggap enteng dilingkungan kita seperti, “bagaimana menghilangkan coretan krayon di dinding?,Mengapa air memercik jika terkena minyak panas?”. Meskipun hal yang kita anggap remeh, dengan menambah pengetahuan tentang lingkungan, kita dapat membuat lingkungan lebih bersih, dan dapat mengetahui hal-hal yang belum diketahui sebelumnnya.
         
          Banyak buku pengetahuan yang menjelaskan secara panjang lebar  namun tidak disertai gambar. Keunggulan buku ini yaitu cara menjelaskan  mudah karena dijelaskan dalam  bentuk komik, sehingga pembaca tidak merasa bosan untuk membaca. Komik tersebut bersifat jenaka sekaligus mendidik, Tokoh dikomik tersebut yaitu  Ding-Dong, Paman penyihir, Pinggu, dan Buxi. Kejailan mereka membuat pembaca tertawa, disisi lain kita dapat mengetahui pengetahuan  karena setiap kejailan mereka terdapat unsur yang mendidik. Dibawah komik tersebut terdapat ringkasan pengetahuan dari apa yang diceritakan di komik, contohnya, komik  menceritakan tentang mengapa tubuh kita dapat bermimpi, setelah komik tersebut selesai, dibawahnnya terdapat ringkasan yang  menjelaskan sebab  manusia dapat bermimpi. Keunggulan lainnya yaitu kita dapat menambah pengetahuan kita hanya dengan waktu tiga menit. Dengan waktu yang singkat itu kita dapat menambah satu pengetahuan baru.
         

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Takut diejek?


Perisai Ejekan Seperti Berlian Dalam Tempat Sampah


Sakit hati jika di ejek oleh teman atau kerabat bukanlah suatu hal yang menurut sebagian orang dianggap enteng. Kan itu masalah harga diri kita? mau di injak-injak orang? Mau jadi keset? Namun terdapat suatu makna jika kita mau bersabar. Ingatlah tidak semua sampah selalu negatif atau tidak penting. Bukankah sampah organik dapat menjadi kompos, dan sampah plastik yang diolah dengan teknologi bisa menjadi minyak, Karena sampah yang menurut kita tidak berguna bisa saja terdapat bongkahan berlian yang tercecer.
          Rasa ingin membalas orang-orang yang telah menghina kita pasti selalu terbesit pada benak kita. Emosi yang sudah mencapai jutaan ton menumpuk dalam hati, siap meledak berhamburan untuk menangkis seluruh hinaan yang ditujukan kepada kita. Apakah dengan pembalasan tersebut dapat memuaskan hati kita? pasti hal tersebut membuat kita teta tidak nyaman. Bagaimana cara untuk tetap bersabar meskipun dalam keadaan marah?

A.   Ingatlah bahwa ejekan bisa menjadi kritikan yang membangun buat kita.
         
          Sebelum kita mau membalas ejekan yang dilemparkan kepada kita, alangkah baiknya  mau berpikir apakah itu dapat dijadikan koreksi bagi kita, ataukah hanya ejekan yang meruntuhkan sikap kepercayaan diri sendiri alias sebuah ejekan yang destruktif? Jika memang ejekan tersebut dapat merubah kita menjadi lebih baik maka harus cepat berbenah dari suatu hal yang menurut kita menyakitkan. Namun jangan lupa juga harus teliti untuk membedakan mana yang bisa membuat diri kita lebih baik atau malah membuat diri kita hancur berkeping-keping jika terus memikirkannya. Seperti wright bersaudara pencipta pesawat terbang pertama kali yang diejek orang lain yang mengatakan wright bersaudara gila karena ingin terbang layaknya seekor burung. Namun, mereka bisa membuktikan bahwa mereka benar-benar bisa menciptakan alat yang membuat mereka terbang. Bukankah ejekan yang mereka terima bisa membuat meraka bangkit? Maka dari itu jangan mudah putus asa jika kita diejek oleh orang lain atas karya atau keinginan yang memang baik, dan inovatif.

B.   Orang yang mengejek kita belum tentu orang lebih baik dari kita.

          Apakah  orang  yang mengejek  kita pasti lebih baik dari kita? jawabannya tentu tidak. Kita bisa menganggap orang yang selalu mengejek kita adalah orang yang tidak bermutu karena hanya mengolok kelemahan orang lain sedangkan mereka tidak berpikir bahwa mereka juga memiliki kelemahan layaknya manusia biasa. Tidakkah mereka berpikir kelemahan mereka juga bisa dikuak, dan apakah mereka yang mengejek kita akan tetap tegar? Mereka pasti tertunduk lesu dan tidak dapat berkata-kata sedikitpun tentang kelemahan.  Maka dari itu janganlah kita gegabah untuk mengolok oranglain sebelum kita paham kelemahan kita sendiri.
          Banyak orang yang tidak bisa mengapresiasi kemampuan yang dimiliki orang lain. Mereka hanya bisa tertawa dan menunjukan kelamahan orang lain. Jika mereka ditantang untuk melakukan hal yang lebih baik dari kita mereka hanya bisa berucap bahwa orang tersebut dapat melakukan lebih baik dibandingkan dengan kita namun hal tersebut salah.  Kenyataanya mereka bagaikan bunga yang layu yang pantas untuk dibuang begitu saja. Apa yang mereka ucapakan hanyalah bualan untuk menutupi kekurangan yang dimiliki.

C.   Jangan pernah mundur untuk menampilkan yang terbaik meskipun kita diejek.

          Intelektual dan bakat orang pasti berbeda-beda. Tidak mungkin kita memaksa orang lain untuk sama dengan kita. Saat ingin menilai bakat dan inetelektual serata karya orang lian maka kita harus paham apa yang telah dibuatnya. Bukan hanya bisa memandang secara klasik lantas mengkritik habis-habisan tanpa ada solusi untuk menjadikannya lebih baik.. Mengkiritik orang itu sah-sah saja namun harus ada jembatan solusi untuk mengantarkan lebih baik. Bukan hanya mengkritik  namun tidak ada saran untuk menjadikan orang yang kita kritik lebih baik, jika itu terjadi sama saja mengejek orang tanpa tau diri.
          Mengenai karya atau bakat yang kita miliki lantas diejek oranglain jangan lah itu menjadikan rambu-rambu yang menyuruh kita berhenti begitu saja untuk meneruskan dan mendalami bakat atau karya yang ingin kita tampilkan. Selalu percaya diri untuk menjadi yang lebih baik bukan menjadi pribadi yang lemah karena takut diejek. Lemahnya seseorang bukan berawal dari ketidak bisaan namun kelamahan akan menjadikan kita selalu menjadi pribadi yang mudah menyerah apabila kita berhenti untuk mencoba. Mari kita terjang badai ejekan dengan menampilkan karya, bakat, serta intelektual yang kita miliki. Jangan pernah menyerah untuk menampilkan yang terbaik.     



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS